“Ummi Dhini, Hammam dibeliin sepatu ya. Sepatunya sudah rusak.” Sebuah permintaan bernada merayu keluar dari mulut mungil Hammam, anak pertama kami yang baru berusia 3,5 tahun. Memang sepatu merahnya sudah kelihatan agak rusak karena setiap hari dipakai untuk sekolah di sebuah Play Group di Karangmalang.
“Mari nak ikut Ummi sebentar.” Jawab istriku sambil mengajak Mas Hammam ke ruang tengah tempat kami biasa bercengkrama dan bercanda. Nampaknya istriku tidak langsung mengabulkan permintaan Mas Hammam, akan tetapi mengajaknya belajar tentang sesuatu.
Mas Hammam semakin penasaran ketika dilihatnya Ummi mengambil bekas tempat minumnya yang sudah rusak karena retak dan tidak bisa digunakan lagi. Tempat minum berbentuk seperti gelas panjang itu terbuat dari plastik dan biasa dibawa Mas Hammam ke sekolah. Suatu ketika gelas itu terjatuh dan retak akibatnya ketika diisi air gelas tersebut bocor dan tidak bisa dipakai.
Filed under: Uncategorized | Tagged: anak, cinta, hati, hati-hati, hemat, menabung, mendidik, ummi | 3 Comments »